http://www.abenetwork.com/usahaarma

Saturday, November 24, 2012

UJI KEHAMILAN (METODA GALI MANINI)

Add caption
Tujuan   : Untuk mendeteksi adanya hormon HCG pada urin wanita

Metoda : Gali Manini 

Prinsip : HCG yang terdapat dalam urin wanita hamil nila disuntikan pada katak jantan bufo vulgaris akan merangsang system seksualnya sehinga dalam waktu 2-3 jam akan mengeluarkan spermatozoanya 

Dasar teori : Human choronic gonadotropin (HCG) adalah suatu subtansi protein pada wanita yang diproduksi segera setalah terjadinya fertilisasi. Dengan adanya HCG sangat membantu dalam mendiagnosis kehamilan yang baru terjadi pada tingkat permulaan dan lebih dini. Kemungkinan hasil pemeriksaan positif lebih besar bila mengunakan urin pagi yang pekat disebabkan urin pagi mengandung lebih banyak HCG. Kosentrasi protein yang tinggi dalam urin dapat mengangu penilaian hasil substansi lain yang juga diproduksi oleh wanita hamil adalah Folli stimulating hormone (FSH) yang berperan menjaga perkembangan ovum dan Luteinizing hormone (LH) yang bertangung jawab dalam pelepasan ovu dari ovarium untuk siap dibuahi. Struktur HCG secara ilmiah sama dengan FSH ataupun LH. Masing-masing hormon ini mempunyai subunit yang sama dan sedikit perbedaan. Uji kehamilan pada wanita dapat dilakukan dengan 2 metoda yaitu metoda biologis dan metoda serologi. Pada metoda biologis kita mengunakan hewan percobaan , contohnya pada metoda gali manini yang mengunakan kodok jantan sebagai hewan percobaan. Selain kodok jantan juga dapat digunakan hewan percobaan lain yaitu kelinci betina (Aschiem zondek), tikus betina (frank Bergman), marmut betina (friedman). Alat dan bahan : 

 Alat : - Mikroskop - Disposibel spuit 5 ml - Pipet pasteur - Kaca objek glass - Kaca penutup - Gelas kimia - Tabung reaksi - Rak tabung reaksi - Kodok jantan bufo vulgaris 

Bahan : - Urin dari wanita hamil 

Prosedur Kerja :
  1. Disiapkan alat dan bahan
 2. Urin wanita hamil diperiksa Phnya, jika Ph asam maka dapat dipakai jika basa maka urinya ditambah H2SO4 tetes demi tetes hinga asam.
 3. Selanjutnya kodok jantan diperiksa urinnya apakah terdapat spermatozoa atau tidak.
 4. Jika hasilnya tidak maka selanjutnya katak dapat digunakan dalam percobaan.
 5. Jika dalam urin kodok terdapat spermatozoa maka kodok tidak dapat di pakai.
 6. Kemudian secara subkutan di daerah pungung atau kloaka disuntikan urin wanita yang diduga hamil sebanyak 5 ml.
 7. Katak yang telah disuntikan dibiarkan selama 2-3 jam.
 8. Setelah 2-3 jam ditunggu urin katak diambil kembali dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop. 9. Dilihat apakah terdapat sperma kodok atau tidak. 

Penafsiran : Apabila didalam urin kodok terdapat spermatozoa yang berbentuk seperti wortel atau cabai dengan gerakan yang aktif maka urin yang diperiksa positi mengandung HCG. Kesimpulan : Dari hasil percobaan yang dilakukan, ditemukan spermatozoa dari katak yang disuntik oleh urin wanita hamil maka dapat disimpulkan bahwa urin tersebut mengandung HCG Catatan : - Pemeriksaan ini tidak stabil karena dipengaruhi oleh banyak faktor. - Urin yang dipakai sebaiknya urin pagi karena mengandung kadar HCG yang tinggi. - Urin 24 jam dengan pengawet urin thimerosal dan sodium azide, kemudian diambil 2 ml untuk pemeriksaan.