DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DIABETES MELLITUS
dhs.winonsin.giv |
Diabete mellitus
(DM) merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh glukosa darah tinggi yang
disebabkan gangguan pengeluaran insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM
merupakan masalah kesehatan serius karena dapat menyebabkan komplikasi penyakit
yang mengenai hamper seluruh organ terutama mata, ginjal , saraf, jantung dan
pembuluh darah. Kebanyakan pasien DM meninggal karena gagal ginjal, penyakit
jantung, struk, dan infeksi.
ashishpunjabi.blogspot.com |
Diagnosis DM
ditegakkan bila gejala klinis sesuai yaitu 3 P : Poliuria ( banyak berkemih ),
Polidipsi ( selalu merasa haus ) dan polifagi ( selalu merasa lapar ), disertai
dengan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Diagnosis DM bila hasil
kadar glukosa darah 2 jam PP setelah beban glukosa mencapai >200 mg/dl. Untuk
melihat puncak kadar gula lakukan pemeriksaan gula 1 jam setelah minum air gula
( dalam pemeriksaan TTGO)
Pemeriksaan laboratorium
untuk mendiagnosis DM dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa , puasa, 2 jam
pp, TTGO, HbA1c. untuk pelaksanaan TTGO, menurut pedoman WHO tahun 1985
terdapat persyaratan sebagai berikut, yaitu selama tiga hari sebelum
pemeriksaan tetep makan seperti kebiasaan sehari-hari dan tetap melakukan
kegiatan jasmani seperti biasa, lalu puasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan hanya boleh minum air
putih. Selain TTGO pemeriksaan lain yang
dianjurkan untuk Diagnosis DM adalah
HbA1C. Pada keadaan tertentu sering diminta pemeriksaan kadar Insulin puasa,
HOMA-IR ( Homeostatic model assessment of insulin resistence ) dan C-Peptide. HOMA-IR adalah nilai yang dihitung dengan
dengan rumus berdasarkan hasil kadar insulin puasa dan kadar glukosa darah
puasa. C-Petide adalah bagian tidak
aktif terhadap glukosa dari molekul insulin, dilepaskan sewaktu molekul proinsulin
terurai mejadi insulin rantai A dan B . banyaknya kadar C_peptide sebanding
dengan kadar insulin yang dilepaskan yang dikeluarkan dari sel pangkreas
pasien.
Untuk pemeriksaan
glukosa darah sampel yang digunakan adalah serum atau plasma NaF yang
depisahkan dalam waktu 1 jam dan segera diperiksa sebab kadar glukosa akan
menurun bila dibiarkan pada suhu kamar. TTGO adalah pemeriksaan dengan
memberikan beban gula pada pasien sebanyak 75 gram dalam 250-300 ml. diberikan
setelah pengambilan darah puasa dengan ketentuan kadar gua < 125 mg/dl. HbA1C
adalah komponen utama dari hemoglobin glikat, suatu bentuk ikatan non-ensimatik
karbihidrat dengan hemoglobin. HbA1C terbentuk dari glukosa yang terikat pada
ujung rantai β molekul hemoglobin pada kadar glukosa darah tinggi. Semua
ikatan bersifat labil tapi menjadi stabil dan menetap serta terakomulasi selama
masa hidup eritrosit . kadar HbA1C menunjukkan kdara gula selama 2-3 bulan
terkahir. Keterbatasa cara ini adalah hasil tinggi palsu karena Hb varian,
hasil rendah palsu karena kelainan hematologic yang mempengaruhi usia eritrosit
dan gagal ginjal serta interferensi dengan hipertrigliserida. Hiperbilirubinia. Alkohol dan aspirin.
No comments:
Post a Comment