http://www.abenetwork.com/usahaarma

Thursday, February 7, 2013

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DIABETES MELLITUS



DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DIABETES MELLITUS


dhs.winonsin.giv
Diabete mellitus (DM) merupakan penyakit metabolic yang ditandai oleh glukosa darah tinggi yang disebabkan gangguan pengeluaran insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM merupakan masalah kesehatan serius karena dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang mengenai hamper seluruh organ terutama mata, ginjal , saraf, jantung dan pembuluh darah. Kebanyakan pasien DM meninggal karena gagal ginjal, penyakit jantung, struk, dan infeksi.

ashishpunjabi.blogspot.com
Diagnosis DM ditegakkan bila gejala klinis sesuai yaitu 3 P : Poliuria ( banyak berkemih ), Polidipsi ( selalu merasa haus ) dan polifagi ( selalu merasa lapar ), disertai dengan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Diagnosis DM bila hasil kadar glukosa darah 2 jam PP setelah beban glukosa mencapai >200 mg/dl. Untuk melihat puncak kadar gula lakukan pemeriksaan gula 1 jam setelah minum air gula ( dalam pemeriksaan TTGO)

Pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis DM dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa , puasa, 2 jam pp, TTGO, HbA1c. untuk pelaksanaan TTGO, menurut pedoman WHO tahun 1985 terdapat persyaratan sebagai berikut, yaitu selama tiga hari sebelum pemeriksaan tetep makan seperti kebiasaan sehari-hari dan tetap melakukan kegiatan jasmani seperti biasa, lalu puasa minimal 8 jam  sebelum pemeriksaan hanya boleh minum air putih. Selain TTGO  pemeriksaan lain yang dianjurkan untuk Diagnosis  DM adalah HbA1C. Pada keadaan tertentu sering diminta pemeriksaan kadar Insulin puasa, HOMA-IR ( Homeostatic model assessment of insulin resistence ) dan C-Peptide.  HOMA-IR adalah nilai yang dihitung dengan dengan rumus berdasarkan hasil kadar insulin puasa dan kadar glukosa darah puasa.  C-Petide adalah bagian tidak aktif terhadap glukosa dari molekul insulin, dilepaskan sewaktu molekul proinsulin terurai mejadi insulin rantai A dan B . banyaknya kadar C_peptide sebanding dengan kadar insulin yang dilepaskan yang dikeluarkan dari sel pangkreas pasien.

Untuk pemeriksaan glukosa darah sampel yang digunakan adalah serum atau plasma NaF yang depisahkan dalam waktu 1 jam dan segera diperiksa sebab kadar glukosa akan menurun bila dibiarkan pada suhu kamar. TTGO adalah pemeriksaan dengan memberikan beban gula pada pasien sebanyak 75 gram dalam 250-300 ml. diberikan setelah pengambilan darah puasa dengan ketentuan kadar gua < 125 mg/dl. HbA1C adalah komponen utama dari hemoglobin glikat, suatu bentuk ikatan non-ensimatik karbihidrat dengan hemoglobin. HbA1C terbentuk dari glukosa yang terikat pada ujung rantai β molekul hemoglobin pada kadar glukosa darah tinggi. Semua ikatan bersifat labil tapi menjadi stabil dan menetap serta terakomulasi selama masa hidup eritrosit . kadar HbA1C menunjukkan kdara gula selama 2-3 bulan terkahir. Keterbatasa cara ini adalah hasil tinggi palsu karena Hb varian, hasil rendah palsu karena kelainan hematologic yang mempengaruhi usia eritrosit dan gagal ginjal serta interferensi dengan hipertrigliserida.  Hiperbilirubinia. Alkohol dan aspirin.


No comments: