FAKTOR REMATIK (RHEUMATOID FAKTOR) ATAU RF
Add caption |
Rheumatoid
Faktor atau RF merupakan suatu penyakit autoimun dimana immunoglobulin
yang bereaksi dengan molekul Ig yang berlebih sehingga membentuk IgG abnormal menimbulkan
pembentukan auto antibody yang dikenal sebagai factor rematoid. Kemudian IgG
yang abnormal tersebut akan difagosit oleh magrofag. Sebagian besar
RF adalah IgM, tetapi dapat juga berupa IgG atau IgA.
A.
Pemeriksaa Rheumatoid Faktor
Pemeriksaan RF
merupakan pemeriksaan untuk menyaring penyakit artritis Reumatoid. Untuk diagnosis dan evaluasi RA sering juga lengkapi dengan
pemeriksaan CRP dan ANA.
B.
Metode Pemeriksaan
Tes Slide
Aglutinasi Lateks secara kualitatif dan semi kuantitatif.
C.
Prinsip Pemeriksaan
RF pada serum
pasien akan bereaksi dengan IgG manusia yang dilekatkan pada partikel lateks polystyrene
membentuk aglutinasi pada slide.
D.
Cara Kerja
1.
Kualitatif tes (tes penyaring)
a.
Dipipet 40 ul sampel ke atas slide
b.
Di lingkaran yang lain ( masih pada slide yang
sama ) tetes kan 1 tetes control positif dan 1 tetes control negative
c.
Tambahkan satu tetes reagen lateks pada
masing-masing sampel , control positif dan control negative.
d.
Dihomogenkan dengan batang pengaduk dan
dilebarkan keseluruh lingkaran.
e.
Dimiringkan atau dirotator 100 rpm selama 2 menit
f.
Amati ada atau tidaknya aglutinasi di bawah
cahaya lampu
2.
Semi kuantitatif
Encerkan spesimen dengan GBS (Glicyne-NaCl Buffer pH
8,2 ± 0,2)
Dilution Nilai RF(IU/ml)
1+1 1:2 24
1+3 1:4 48
1+7 1:8 96
1+15 1:16 192
1+31 1:32 384
Kemudian lanjutkan tes seperti pada bagian kualitatif.
E.
Interpretasi Hasil
1.
KUalitatif ( tes penyaring)
Aglutinasi yang tampak menunjukkan RF yang terkandung
lebih dari 20 IU/ml dalam serum spesimen yang tidak diencerkan.
Cat : 1 tetes = 40 ul
2.
Semi kuantitatif
Pengenceran terakhir yang masih positif aglutinasi
dikalikann dengan factor konversi 12. Mis : titer 1:16 = 16 x 12 (IU/ml) = 192
(IU/ml)
cat: Sensitivitas Produk ini adalah 12 IU/ml ketika
sampel diencerkan
F.
Nilai Normal
DEWASA : penyakit inflamasi kronis;
1/20-1/80 positif untuk keadaan rheumatoid arthritis dan penyakit lain;
> 1/80 positif untuk rheumatoid arthritis.
ANAK :
biasanya tidak dilakukan
LANSIA: sedikit meningkat
*Nilai rujukan mungkin bisa berbeda untuk tiap laboratorium, tergantung metode yang digunakan.
G.
Masalah Klinis
Hasil RF tinggi ditemukan pada Rheumatoid
arthritis.Hepatitis C
infection.systemic lupus
erythematosus (SLE), scleroderma, Sjögren's syndrome, and vasculitis., tuberculosis, mononucleosis, syphilis, and malaria. cirrhosis and chronic
active hepatitis,
endocarditis, Leukemia
H.
Hal-hal yang Mempengaruhi Pemeriksaan
1.
Hasil uji RF sering tetap didapati
positif, tanpa terpengaruh apakah telah terjadi pemulihan klinis.
2.
Hasil uji RF bisa positif pada
berbagai masalah klinis, seperti penyakit kolagen, kanker, sirosis hati.
3.
Lansia dapat mengalami peningkatan
titer RF, tanpa menderita penyakit apapun.
4.
Akibat keanekaragaman dalam
sensitivitas dan spesifisitas uji skrining ini, temuan positif harus
diinterpretasikan berdasarkan bukti yang terdapat dalam status klinis pasien
No comments:
Post a Comment