Add caption |
A. Prinsip Pemeriksaan
Pemeriksaan bilirubin dalam urin berdasarkan reaksi antara
garam diazonium dengan bilirubin dalam suasana asam, yang menimbulkan warna
biru atau ungu tua.
B.
Tujuan
Untuk Mengetahui kadar bilirubin
dalam urin sebagai penunjang diagnose adanya kelainan hati atau saluran empedu
C.
Metode
1.
Reaksi diazo (dipstick atau stik
urin)
2.
Fauchet ( harison spot test) dengan Bacl2
D.
Bahan
Urin pagi atau Urin sewaktu
E.
Cara Kerja
1.
Reaksi diazo (dipstick atau stik
urin)
Sampel
urin dihomogenkan, kemudian dicelupkan stik reagen (dipstick) atau tablet
Ictotest. Tunggu 30 detik, lalu bandingkan warnanya dengan bagian warna pada
botol reagen.
2.
Fauchet ( harison spot test) dengan Bacl2
Uji Fouchet
1. Ke dalam 12 ml urin, tambahkan 3 ml barium klorida dan 3 tetes ammonium sulfat jenuh.
2. Centrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 3500 rpm.
3. Buang supernatant, tambahkan 2 tetes larutan Fouchet pada endapan.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Pengujian harus di lakukan dalam waktu 1 jam, dan urin harus di hindarkan dari pancaran sinar matahari (sinar ultraviolet) langsung agar bilirubin tidak teroksidasi menjadi biliverdin
Uji Fouchet
1. Ke dalam 12 ml urin, tambahkan 3 ml barium klorida dan 3 tetes ammonium sulfat jenuh.
2. Centrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 3500 rpm.
3. Buang supernatant, tambahkan 2 tetes larutan Fouchet pada endapan.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.
5. Pengujian harus di lakukan dalam waktu 1 jam, dan urin harus di hindarkan dari pancaran sinar matahari (sinar ultraviolet) langsung agar bilirubin tidak teroksidasi menjadi biliverdin
F.
Interpretasi Hasil
1.
Reaksi diazo (dipstick atau stik
urin)
Nilai
Rujukan
Normal : negatif (kurang dari 0.5mg/dl)
Normal : negatif (kurang dari 0.5mg/dl)
2.
Fauchet ( harison spot test) dengan
FeCl2
Reaksi
negatif jika tidak tampak perubahan warna.
Reaksi positif jika terjadi perubahan warna : hijau atau biru.
Reaksi positif jika terjadi perubahan warna : hijau atau biru.
G.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi
Temuan Laboratorium :
Uji dengan reaksi Diazo.
- Reaksi negatif palsu terjadi bila urin mengandung banyak asam askorbat (vitamin C), kadar nitrit dalam urine meningkat, asam urat tinggi, serta bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat spesimen urin terkena sinar matahari (ultraviolet) langsung.
- Hasil positif palsu dapat dijumpai pada pemakaian obat yang menyebabkan urine menjadi berwarna merah.
Uji Fouchet
- Reaksi negative palsu terjadi bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat penundaan pemeriksaan.
- Reaksi positif palsu oleh adanya metabolit aspirin, urobilin atau indikan, urobilinogen.. _Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan memberikan basil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat mefenamic acid, chlorpromazine dengan kadar yang tinggi sedangkan negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium.
Uji dengan reaksi Diazo.
- Reaksi negatif palsu terjadi bila urin mengandung banyak asam askorbat (vitamin C), kadar nitrit dalam urine meningkat, asam urat tinggi, serta bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat spesimen urin terkena sinar matahari (ultraviolet) langsung.
- Hasil positif palsu dapat dijumpai pada pemakaian obat yang menyebabkan urine menjadi berwarna merah.
Uji Fouchet
- Reaksi negative palsu terjadi bila bilirubin teroksidasi menjadi biliverdin akibat penundaan pemeriksaan.
- Reaksi positif palsu oleh adanya metabolit aspirin, urobilin atau indikan, urobilinogen.. _Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urin akan memberikan basil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat terjadi bila dalam urin terdapat mefenamic acid, chlorpromazine dengan kadar yang tinggi sedangkan negatif palsu dapat terjadi bila urin mengandung metabolit pyridium atau serenium.
No comments:
Post a Comment